Janganlah kau bersedih...
'cause everything is gonna be Ok...
Ya, kalimat diatas merupakan penggalan lirik lagu Ya Sudahlah yang dibawakan Bondan Prakoso feat fade 2 black. Mungkin bagi sebagian orang, lirik diatas tidak memiliki sebuah makna yang mendalam. Namun, buat saya ini cukup bermakna. Sebenarnya kejadian ini telah berlangsung sejak seminggu atau 10 hari yang lalu. Cuma, saya belum sempat menuliskannya disini, ya karena banyak kegiatan yang harus diselesaikan atau mungkin saya juga yang so' sibuk.
Jadi gini, saya dan kawan-kawan akan membuat acara. Konsep acara dan ancang-ancang pemateri (saya rasa) sudah disiapkan dengan matang. Hari itu, saya mencoba mem-fix-kan salah satu pemateri. Sayangnya, balasan dari pemateri tersebut tidak sesuai dengan harapan, beliau akan pergi ke luar negeri untuk kerjaan di institusinya.
Begitu baca sms balasan dari beliau, rasanya gimana gitu yaa. Pasalnya, saya sudah menaruh harapan yang besar beliau akan datang, rasanya langsung speechless. Cuma ya apa boleh buat.
Monday, February 27, 2012
Wednesday, February 1, 2012
Tidak Untuk Siapapun
Sepagi ini, kamu sudah mengetuk pintu
rumahku. Sepagi ini kamu sudah mengajak ku untuk berjalan menyusuri kota yang
masih terlelap. Sepagi ini, kamu sudah memaksaku. Masih di sepagi ini, kamu
menebarkan senyuman yang tak sanggup kutolak, untuk sekedar berkeliling
kota.
Kita susuri lelapnya kota ini, sampai suara
di dapur setiap rumah mulai ramai.. Matahari kembali terjaga, aku duduk
denganmu pada suatu taman. Kita berbicara hal ringan,namun tetap indah. Tak
perlu bicara soal cinta atau perasaan, cukup bicara hal-hal yang begitu ringan
tentang secangkir kopi dan secangkir teh.
Hari beranjak petang, kamu masih setia
menemani aku yang kadang asyik dengan diri sendiri. Hal yang tak pernah
terlewatkan denganmu adalah, memandang setiap hujan yang jatuh ke bumi. Begitu
syahdu. Namun nampaknya tidak sesyahdu kita. Tak apalah, asalkan aku dan kamu
senang.
Saturday, January 21, 2012
Bertemu Masyarakat Baduy
Saya dan kawan-kawan (saat di baduy luar) bersama Kang Juli yangmerupakan orang Baduy Dalam. |
26
Desember 2011. Waktu yang ditunggu pun tiba. Saya dan rombongan berangkat dari
kampus UPI pukul 03.30. Semula, kami akan berangkat pukul 02.00. Karena ada
kesalahan teknis, jadwal keberangkatan pun bergeser. Ini sangat menjengkelkan.
Betapa tidak, bus yang kami tumpangi ternyata bukan dari pihak yang sudah
profesional. Mungkin saja bus yang disewa sangat murah.
Baduy.
Suku yang terletak di Provinsi Banten. Orang-orang Baduy masih memegang kuat
adat nenek moyangnya. Ke tempat itulah kami akan menuju kali ini. Perjalanan
ini merupakan praktikum dari beberapa mata kuliah saya di jurusan pendidikan
sejarah UPI. Tiap tahun lokasi Baduy menjadi objek praktikum mahasiswa sejarah
UPI.
Hasrat
ke Baduy pernah menggebu-gebu saat duduk di bangku SMA. Saya ingat, waktu itu
kelas 2 SMA akan melakukan study tour ke Baduy. Entah kenapa, sekolah
menggagalkan keinginan saya dan kawan-kawan sekelas. Beruntung, di jurusan yang
saya timba ilmunya ternyata ada kesempatan praktikum dengan mengunjungi Baduy.
Meski badan kurang fit, tapi hasrat ini tak bisa dibendung.
Monday, January 9, 2012
Jagalah Kesehatan Gigi
Siang tadi aku pergi ke Rumah Sakit Gigi dan Mulut (RSGM) disekeloa, aku memang lebih memilih rumah sakit ini apabila gigiku bermasalah. Saat ini, gigi geraham sebelah kananku bolong dan memang sudah cukup besar.
Saturday, January 7, 2012
............
Hatiku sudah beku untuk marah....
hatiku sudah beku untuk menangis....
Beku...
silahkan kamu marah....
hatiku sudah beku untuk menangis....
Beku...
silahkan kamu marah....
Monday, January 2, 2012
Kasus Buruh di Indonesia
Apabila kita menyimak mengenai kondisi ketenagakerjaan di Indonesia maka
kita akan melihat kondisi yang kompleks dan rumit yang ada di dalamnya dan hal
ini terus menerus bermunculan dan seolah-olah tak pernah ada penyelesaian,
terutama untuk golongan buruh. Apabila kita mencoba untuk menilik bagaimana
dengan sejarah perburuhan di Indonesia, bisa dikatakan kedudukan para buruh
selalu tragis dan menyedihkan. Hal ini bukan karena mereka harus mati-matian
dalam bekerja untuk mendapatkan upah yang setara, tetapi nasib mereka juga
dipertaruhkan. Semenjak kemerdekaan Indonesia hingga saat ini, nasib kaum buruh
selalu memprihatinkan, mereka selalu menjadi orang-orang yang termarginalkan
yang seolah-olah mereka menjadi orang yang tak pernah jelas masa depannya.
Sunday, January 1, 2012
Musim Yang Hilang
Malam beranjak pulang
kamu sudah tak ada lagi, begitupun dengan secangkir suaramu
menyesal, sungguh aku begitu menyesal
mengapa tak dengarkan hujan yang marah?
mengapa tak menyambut angin yang ingin membawa terbang?
mengapa tak biarkan salju mengajak bermain?
dan mengapa membiarkan kemarau berkepanjangan, untuk sekian lama.
Semua musim sudah lewat, percuma menyesal
Musim tidak akan sama lagi
Secangkir Suaramu...
Seandainya waktu yang dapat memisahkan kita....
Jangan biarkan waktu memisahkan kita,,
cinta kita kata orang bias bagaikan bayangan diri yang
menghablur pada cermin
heh.,,aku sama sekali tak peduli apa kata orang
rasa ini terlalu..terlalu tak aku pahami...
malam ini begitu sederhana
ada aku dan suaramu disana...
ada kopi dan sebatang rokok disana...
ada laptop dan televisi disana....
dan disana itulah yang menjadi pemisah kita sebenarnya....
biarkan malam mengajak rembulan ke peraduan subuh,,
dan biarkan aku bersama utopia malam ini menikmati secangkir
suaramu...
Subscribe to:
Posts (Atom)